Fasha : “Jambi kehilangan putra terbaiknya”
JAMBI – Kabar duka datang dari budayawan dan sejarawan Jambi. H. Junaidi T. Noor. Tokoh senior Jambi itu, tutup usia pada hari Selasa, 10 September 2019, sekira pukul 13.00 Wib.
Rasa duka mendalam juga turut dirasakan oleh jajaran Pemerintah Kota Jambi. Wali Kota Fasha dalam perjalanan pulangnya ke Jambi usai berdinas di luar kota, turut menyampaikan rasa belasungkawa atas berpulangnya sejarawan dan budayawan senior Jambi tersebut.
“Innalillahi wa innailaihi rojiun, telah berpulang ke Rahmatullah orang tua kita, tokoh penting Provinsi Jambi, sejarawan sekaligus budayawan senior yang banyak memberikan kontribusi baik karya maupun pemikiran untuk Jambi. Tentunya kita sangat kehilangan beliau, Jambi kehilangan putra terbaiknya,” ujar Wali Kota Syarif Fasha.
Fasha juga memiliki cerita tersendiri akan dedikasi almarhum sebagai sejarawan Jambi, dimana beberapa waktu lalu, walaupun dalam kondisi kesehatan yang menurun, Junaidi T. Noor masih menyempatkan undangannya sebagai narasumber saat digelarnya seminar penganugerahan Gelar Pahlawan kepada Pejuang Jambi, Raden Mattaher.
“Saya sangat menggagumi beliau sebagai sosok sejarawan dan budayawan sejati. Beliau begitu bersemangat jika diminta bantuan oleh kami untuk menerangkan informasi terkait sejarah pahlawan dan Kota Jambi, meski beliau dalam kondisi sakit. Terakhir pada saat kami memperjuangkan gelar tanda pahlawan untuk Raden Mattaher, beliau tetap memaksa hadir. Kami sangat mengapresiasi almarhum dan kami merasa sangat kehilangan,” beber Fasha.
Kata Fasha, Junaidi T. Noor mendapat tempat khusus di hatinya dan segenap warga Kota Jambi. Junaidi T. Noor banyak memberi informasi penting terkait perkembangan sejarah Jambi dan budaya Melayu Jambi.
“Selamat jalan Bapak Sejarah dan Budaya Jambi, H. Junaidi T. Noor. Semoga amal bakti dan kontribusimu dalam memajukan sejarah dan budaya Jambi, menjadi penyuluh dan amal jariyah yang sangat bermanfaat bagi Provinsi Jambi,” pungkas Fasha. (04-red)