Jambi berduka. Salah seorang ulama terbaik Jambi KH Syekh Muhammad Daud bin H Abdul Qadir Al Hafiz atau yang dikenal dengan Guru Daud meninggal dunia.
Dari keterangan tertulis Kabag Humas kota Jambi, Abu Bakar, Kamis (5/3/2020) pagi, ulama kharismatik Jambi itu wafat pada hari ini, Kamis (5/3) sekitar pukul 06.00 WIB.
“Wali Kota Jambi beserta jajaran Pemerintah Kota Jambi, turut berduka yang sedalam-dalamnya, atas wafatnya ulama kharismatik Jambi yang juga penghafal Al-quran terbaik KH. Syekh Muhammad Daud bin H Abdul Qadir Al-Hafiz atau yang dikenal dengan Guru Daud, ba’da Subuh sekira pukul 06.00 pagi ini Kamis 15 Maret 2020 atau bersamaan dengan 10 Rajjab 1441 Hijriah,” tulis Abu Bakar dalam rilisnya.
Dalam rilisnya juga, Juru Bicara Pemkot Jambi itu mengajak segenap kaum muslimin untuk mendoakan dan membacakan surah Al-fatihah untuk Almarhum.
Sementara itu, Wali Kota Jambi Syarif Fasha, yang sedang melaksanakan tugas dinas luar provinsi, saat di konfirmasi melalui pesan singkat what’sapp, menyampaikan rasa duka dan kesan mendalam atas berpulangnya Almarhum.
“Saya sangat kehilangan sosok Babah (sapaan Fasha kepada Almarhum-red). Beliau seorang yang ‘alim dan tawaddhu’, semoga Almarhum husnul khatimah,” tulis Fasha.
Fasha terakhir bertemu beliau, saat menjenguk Almarhum dikediamannya awal Maret lalu.
“Saat menjenguk beliau terakhir, hari Minggu malam 1 Maret di kediaman Babah, beliau masih mendengar sapaan dan melihat kehadiran saya saat itu,” kata Fasha.
Fasha yang selalu menjaga silaturrahim dan hampir tidak pernah absen menghadiri undangan Almarhum dalam berbagai kesempatan, juga memiliki kesan khusus, diantaranya saat Almarhum yang uzhur namun masih bersedia menjadi imam shalat Istisqa di lapangan utama kantor Wali Kota Jambi.
“Saya sangat berterima kasih kepada Almarhum dan keluarga yang selalu mengundang saya dalam berbagai acara baik di rumah, di masjid maupun di pondok pesantren yang beliau dirikan, bahkan saya sangat terharu ketika beliau bersedia memenuhi undangan saya untuk menjadi imam saat melaksanakan shalat minta hujan atau Istisqa yang dilaksanakan dilapangan utama kantor Wali Kota Agustus 2015 silam,” kenang Fasha.
Bagi Fasha, sosok Almarhum tidak hanya sebagai guru, namun juga orangtua yang sangat perhatian dan mengayomi. Almarhum yang lama bermukim di Kota Mekkah Arab Sadi itu, selain dikenal sebagai sosok guru yang rajin beribadah, juga gemar memasak.
“Beliau sangat perhatian dengan saya. Beliau sering kali mengirimi saya makanan yang beliau masak sendiri, seperti bubur salik, nasi mande, kue bika pisang susu,” kesan Fasha.
Dalam melaksanakan tugasnya sebagai kepala daerah, Fasha juga selau ingat akan amanah Almarhum.
“Pesan beliau yang selalu saya ingat, teladani akhlaq dan sifat-sifat Rasulullah SAW, perbanyak penghafal Alquran, agar negeri kita diberkahi, itu pesan khusus yang pernah beliau sampaikan” ingat Fasha.
Fasha juga merasa sangat berterima kasih, karena menurutnya, Alamarhum tidak hanya sering memberi nasehat namun juga mendoakannya.
“Saya sangat berterima kasih dan termasuk yang beruntung karena sering mendapat nasehat dan doa dari Almarhum. Bahkan Almarhum sering mendoakan dikala saya dalam kesulitan maupun sedang hajat sesuatu. Almarhum sudah seperti Ayah bagi saya. Semoga Ayahanda husnul khatimah, ditempatkan di tempat yang mulia disisi Allah SWT, Aamiin,” tutup Fasha.
Almarhum KH. Muhammad Daud Al Hafidz Bin H. Abdul Qodir merupakan pendiri Ponpes yang sangat masyhur di Jambi Sa’addatuddarain dan Ponpes Al-Mubarak Litahfidzil Qur’an Tahtul Yaman Kota Jambi Seberang.