Fasha Siapkan Gedung Baru Untuk Perawatan Covid-19 dan Area Pemakaman

oleh

Dari Teras Lt 4, Pasien Covid Sempat Sapa Wali Kota Fasha

JAMBI – Langkah cepat Pemerintah Kota Jambi menangani pandemi Covid-19 patut mendapat apresiasi. Tak tanggung-tanggung, selain telah melaksanakan berbagai langkah strategis, Pemkot Jambi kini juga sudah menyediakan gedung perawatan khusus untuk pasien Covid-19. Gedung bertingkat 4 dengan 65 tempat tidur ini menjadi gedung pertama di Provinsi Jambi yang khusus dipersiapkan untuk pasien Covid-19.

Kemarin, (29/4), Wali Kota Jambi Syarif Fasha yang juga sekaligus sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Jambi langsung meninjau gedung perawatan baru yang masih berada di area Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H. Abdul Manap.

Kepada sejumlah awak media, Wali Kota Jambi Syarif Fasha mengatakan, bahwa gedung berlantai 4 tersebut merupakan bangunan baru yang saat ini difungsikan untuk pasien Covid-19. Bangunan baru tersebut lanjut Fasha, memiliki kapasitas tempat tidur berjumlah 65 set.

“Gedung ini baru, fasilitasnya juga masih baru. Totalnya ada 65 kamar pasien. Fasilitasnya pun lengkap, sudah disulap seperti kamar hotel. Jadi pasien disini sangat nyaman untuk menjalani masa pemulihan,” jelas Fasha.

Disela-sela kunjungannya, Wali Kota Fasha yang berada luar gedung sempat disapa beberapa pasien PDP yang berada di teras lantai 4 gedung perawatan tersebut. Bahkan dari kejauhan, salah seorang pasien terkonfirmasi positif swab MH atau kasus 05KJ, sempat melambaikan tangannya kepada Wali Kota Fasha.

Dalam pembicaraan yang berlangsung kurang lebih tiga menit itu, selain menanyakan kondisi kesehatan pasien, Wali Kota Fasha juga sempat menanyakan terkait pelayanan yang diberikan pihak rumah sakit serta fasilitas yang ada.

“Pelayannya mantap. Terimakasih pak Wali,” katanya kepada Wali Kota Fasha yang berada di parkiran depan gedung tersebut.

MH juga menyampaikan, bahwa dirinya telah menghubungi para jamaah (klaster Gowa) yang lain untuk tetap bertahan di rumah masing-masing, melakukan isolasi mandiri.

“Saya sudah telpon kawan-kawan jamaah dan menghimbau hal tersebut. Sudah melalui telepon berantai,” tambah MH dari lantai empat gedung perawatan pasien Covid itu.

“Kepada jamaah juga kami sampaikan beribadah di rumah saja, bersama anak istri,” katanya.

MH juga mengatakan, jika para jamaah (klaster Gowa) dan masyarakat ada yang mengalami gejala batuk dan sesak supaya segera melakukan pemeriksaan dan berobat ke fasilitas kesehatan.

“Jika sakit ditenggorokan segera berobat, jangan di diamkan,” teriak MH sambil memegang tenggorokannya.

MH mengaku, kondisi fisiknya baik-baik saja, Ia dinyatakan positif Covid-19 bersama sang istri, yang disebut kasus 06 KJ.

“Alhamdulillah anak-anak semuanya negatif,” teriaknya dari jauh.

Kepada masyarakat, MH juga berpesan untuk menjaga kesehatan, dan menghimbau selalu menggunakan masker jika harus keluar rumah.

“Corona ini per 1000 lebih kecil dari debu. Harus gunakan masker terus,” katanya.

Kepada MH, Fasha juga berpesan agar bersabar dan rajin berdoa. Fasha juga meminta MH fokus menjalani perawatan dan tidak terbebani saat menjalani masa pemulihan, sebab, Pemkot Jambi telah menanggung segala biaya termasuk biaya untuk keluarga yang ditinggalkan di rumah.

“Fokus jalani perawatan ya, agar cepat pulih dan berkumpul lagi bersama keluarga. Untuk kebutuhan keluarga yang dirumah jangan difikirkan biarkan kami yang mengurusinya,” terang Fasha.

Sebagaimana diketahui, Pemkot Jambi memang membantu kebutuhan sehari-hari keluarga dari pasien PDP, selama yang bersangkutan menjalani perawatan di RSUD H Abdul Manap.

Dalam kunjungannya itu, Wali Kota Fasha mengaku sangat puas dengan telah tersedianya gedung baru perawatan khusus Covid-19 itu. Ditempat itu, Ia juga sempat memberikan arahan kepada direktur RSUD H Abdul Manap beserta jajarannya.

“Total ada 18 PDP, dengan terkonfirmasi positif 7 pasien. Dalam satu ruangan itu kapasitas 8 orang, tapi diisi 4 PDP. Kecuali yang positif, kalau yang positif, masing-masing satu kamar. Mereka berada di lantai paling atas,” jelas Fasha sambil menunjuk ke arah gedung.

Usai meninjau gedung di RSUD Abdul Manap, Wali Kota Fasha beserta rombongan turut meninjau lokasi pemakaman Pusara Agung milik Pemkot Jambi di jalan Lingkar satu, yang diperuntukkan jenazah pasien Covid-19.

Tiba di sana, terlihat beberapa pekerja tengah melakukan pembersihan di areal lebih kurang seluas 3,5 hektare. Nantinya, akan ada 5 penggali pemakaman Covid-19 yang telah ditunjuk. Bahkan, Fasha menjanjikan honor mereka naik 2 kali lipat.

“Kalian berani kan, kalau berani nanti biar di keluarkan SK nya. Honor kalian akan diberikan 2 kali lipat,” sebut Fasha kepada penggali makam.

Fasha pun memberikan arahan agar penggali makam tak perlu takut, jika sewaktu-waktu mereka akan melakukan pemakaman pasien Covid-19. Dengan begitu, Fasha pun memastikan bahwa pihaknya telah siap, jika sewaktu-waktu wabah Covid-19 ini di luar perkiraan.

“Kalian hanya menggali dan mengubur saja. Nanti akan ada petugas khusus yang membawa jenazahnya, besok (hari ini,red) akan kita latih mereka. Termasuk ustad nya, jadi tidak perlu khawatir. Kalian juga akan mengenakan seragam lengkap hazmat nantinya, dan tentu kita sudah siap,” katanya.

Fasha menambahkan, makam tersebut statusnya adalah milik Pemkot Jambi. Pasien meninggal positif Covid-19 akan dimakamkan di lokasi tersebut tanpa dipungut biaya. 

Ia juga menjelaskan bahwa untuk mengantisipasi adanya korban jiwa, pemerintah juga akan merekrut relawan tenaga pemakaman dan tenaga pengurus jenazah. Hal ini bisa diambil dari tenaga kesehatan, dan anggota TNI/Polri. Selanjutnya akan diberikan pelatihan khusus untuk menangani dan mengurus jenazah pasien khsusus Covid-19.

“Kami juga tidak mau sampai ada penolakan di masyarakat. Makanya kami juga sudah siapkan tempat pemakaman umum (TPU) Pusara Agung yang ada di Jalan Lingkar Selatan 1 ini, khusus muslim, kalau yang non muslim akan kita koordinasikan dengan pemuka agama masing-masing,” ujar Fasha.

Meski demikian, Fasha berharap pemakaman tersebut tidak jadi dimanfaatkan dengan harapan tidak adanya jatuh korban jiwa di Kota Jambi dalam kasus Covid-19 ini.

“Kita antisipasi dan persiapkan saja, untuk opsi yang terburuk, namun saya berharap tentunya tidak ada korban meninggal dalam kasus Covid-19 ini di Kota Jambi, sehingga pemakaman ini tidak jadi kita gunakan,” pungkas Fasha.

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *