SEPUTARJAMBI.COM-Pemkot Jambi menggelar rapat analisis dan evaluasi pasca hari pertama pemberlakukan pengetatan PPKKM level 4 di Kota Jambi yang mana rapat evaluasi tersebut dilakukan oleh Walikota Jambi Sy Fasha bersama Kapolda Jambi dan jajaran, serta Polresta Jambi pada Senin sore (23/8), bertempat di mako Damkar Kota Jambi.
Sy Fasha memberikan keterangan terkait hal tersebut mengatakan, dari hasil rapat analisis dan evaluasi bersama Kapolda Jambi dan jajaran tersebut, ditetapkan ada penambahan beberapa pintu penyekatan di Jalan Protokol dalam Kota Jambi.
“Saat ini asih banyak warga yang lalu lalang pada hari pertama pemberlakuan penyekatan level empat. Mereka ke luar rumah tidak terlalu banyak kepentingan. salah satu contohnya , ada masyarakat yang hanya keluar cuma melihat titik penyekatan saja. Itu yang tidak boleh,” ujar Sy Fasha, kemarin (24/8). oleh sebab itu akan ditambah lagi pintu pengetatan untuk dalam Kota Jambi supaya masyarakat enggan keluar rumah dalam waktu satu minggu ini.
“Dalam satu minggu ini diharapkan tidak ada kontak erat positif, sehingga kita bisa meminimalisir covid-19 di Kota Jambi,” ucap Fasha.
Sementara itu Dinas Sosial Kota Jambi masih padat didatangi masyarakat, mereka datang mengadu belum menerima bantuan paket sembako dalam pemberlakukan pengetatan PPKM level 4 di Kota Jambi.
Hingga kemarin (24/8), ada 638 aduan bantuan sembako yang berasal dari para pekerja yang terdampak dan tersebar di beberapa kelurahan di Kota Jambi.
“Ini data rekapan per Senin (23/8) lalu. Sudah kita verifikasi, dan bertahap kita berikan bantuannya. Yang paling banyak di daerah Kebun Handil dan Simpang III Sipin,” kata Noviarman, Kepala Dinas Sosial Kota Jambi, kemarin (24/8).
Noviarman menyebutkan, pihaknya juga menerima pengembalian paket sembako dari Kelurahan Budiman sebanyak 368 paket dan Kenali Asam Atas empat paket.
“Ada sekitar 372 paket sisa sembako dari bantuan pemprov. Sementara akan disimpan di Dinsos, sebagai cadangan. Masih ada kelurahan lainnya juga yang kelebihan, dan masih kita rekap,” tandasnya
Noviarman mengaku, masyarakat yang datang ke Dinas Sosial Kota Jambi banyak salah persepsi terkait bantuan paket sembako tersebut.
“Salah tanggap. Bantuan ini hanya untuk masyarakat pekerja yang usahanya terdampak pengetatan. Dalam artian, dia tidak bekerja selama masa pengetatan karena usaha atau tempat kerja mereka ditutup,” kata Noviarman, kemarin (24/8).
Noviarman menyebutkan, masyarakat umum yang tergolong tidak mampu tidak akan mendapatkan bantuan sembako tersebut, termasuk juga kuli bangunan.
“Kegiatan infrastruktur kan tetap berjalan, termasuk toko bangunan. Sehingga mereka tetap menerima upah,” imbuhnya.
Wali Kota Jambi, Syarif Fasha kemarin (24/8) juga mengunjungi Dinas Sosial Kota Jambi untuk menyerahkan langsung bantuan paket sembako pada masyarakat yang belum terdata dan belum pernah mendapat bantuan.
“Ada yang sudah mendapat bantuan PKH, KPM memang saat ini belum kita berikan bantuan lagi,” katanya.
Walikota Jambi sy Fasha mengatakan bagi mereka yang merasa berhak, namun belum mendapat bantuan paket sembako ini silahkan datang ke Dinas Sosial Kota Jambi.
“Tidak perlu gaduh ke media sosial, datang saja ke Dinsos kita berikan bantuan. Dinsos sudah saya pesan jangan terlalu banyak syaratnya. Kita stoknya masih banyak,” tegasnya. (Omk)