Wali Kota Jambi Syarif Fasha menunda kegiatan belajar tatap muka

oleh

SEPUTARJAMBI.com – Wali Kota Jambi Syarif Fasha menunda kegiatan belajar tatap muka di semua sekolah untuk melindungi anak-anak dari ancaman penularan virus corona. “Angka penularan corona masih tinggi. Rencana belajar tatap muka kami tunda dulu sampai waktu yang tidak ditentukan,” kata Fasha kepada wartawan, Jumat (15/1/2021). Sedianya, kegiatan belajar tatap muka akan digelar pada 18 Januari 2021 mendatang. Pandemi belum menunjukan tingakt penurunan yang signifikan., bahkan masih sangat berisiko tinggi. Ancaman penularan virus corona dikhawatirkan semakin tinggi apabila belajar tatap muka kembali dilakukan. Pertimbangan lain, menurut Fasha, terdapat masukan dari orangtua murid tentang adaptasi belajar tatap muka yang dinilai masih berat dilakukan. Selain belajar tatap muka tingkat SD dan SMP, pembelajaran tingkat SMA/SMK juga mengalami penundaan.  Penundaan belajar tatap muka tingkat SMA/SMK bukan pada pertimbangan kasus corona yang tinggi, melainkan tahapan proses verifikasi faktual di lapangan yang belum rampung dikerjakan. Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Misrinadi menuturkan, penundaan belajar tatap muka SMA/SMK diperkirakan sampai seminggu ke depan. “Kita mau verifikasi faktual dulu terkait kesiapan sekolah untuk belajar tatap muka,” kata Misrinadi melalui sambungan telepon, Sabtu (16/1/2021). Keputusan penundaan ini hasil rapat bersama pimpinan dan diputuskan untuk ke lapangan melihat langsung persiapan sekolah. Misrinadi mengatakan, apabila sudah diverifikasi secara faktual, maka sekolah sudah bisa dinyatakan siap untuk tatap muka. Adapun proses untuk mendapatkan verifikasi yakni, sekolah yang akan melaksanakan tatap muka mengisi daftar periksa di laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sekolah harus mengisi beberapa poin yang tersedia di laman, yaitu pertama ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan toilet, kamar mandi bersih, pencuci tangan, hand sanitizer dan disinfektan. Kedua, ketersediaan fasilitas kesehatan, mampu mengakses layanan kesehatan, menerapkan wajib masker dan pengukur suhu tubuh. Sementara itu, Dekan FKIP Universitas Jambi Asrial menyampaikan, 2021 adalah tahun yang penuh tantangan, terutama dalam bidang pendidikan. “Pandemi ini mengubah sendi kehidupan kita, ekonomi, sosial terutama dunia pendidikan. Dunia pendidikan dipaksa memaksimalkan pemanfaatan teknologi, khususnya teknologi informasi,” ujar dia. Asrial menambahkan, termasuk di dunia kampus, perkuliahan di kelas diganti dengan metode daring. Dosen juga membuat video perkuliahan sebagai pengganti tatap muka. “Guru dan dosen membuat video pembelajaran, menggunakan zoom dan lain sebagainya,” kata dia. Bahkan, Asrial memperkirakan bahwa hingga tahun depan, tantangan ini belum berkurang, sehingga dunia pendidikan harus bersiap menghadapi proses pembelajaran dengan tatanan norma baru. “Harus siap, karena pembelajaran masa depan sudah kita lakukan sekarang,” ujarnya ( jm )

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *