SEPUTARJAMBI.COM-Keberhasilan Pemkot Jambi dalam menekan angka inflasi ,pemerintah pusat memberikan Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp11,8 miliar. “Kita mendapatkan dana insentif daerah sekitar Rp11,8 miliar karena keberhasilan TPID kita menurunkan inflasi dari 8,5 ke 6,39,” ucap Maulana, Minggu (8/1).
Wawako Maulana mengatakan tengah berkoordinasi dengan pemerintah pusat yang dalam hal ini Kementerian Keuangan terkait alokasi dan penggunaan DID nantinya. “TPID untuk segera berkomunikasi dengan Kementerian Keuangan, dana yang belum dipergunakan ini dalam programnya seperti apa. Karena dari pusat, kita menunggu juknis,” tambahnya. Sementara itu, untuk program kegiatan penekanan angka inflasi yang berasal dari APBD.
Seperti gerakan menanam, peningkatan terhadap daya beli masyarakat, bantuan modal hingga pelatihan dan perizinan usaha. “Dari APBD tetap, kemudian memastikan supply and demand dari bahan pangan pokok terjamin jadi barangnya ada, harganya tidak melonjak,” ungkapnya
Pemkot Jambi terus melakukan koordinasi terkait penanganan inflasi di Kota Jambi. Bahkan pihaknya telah melakukan gerakan pembelian beras lokal bagi ASN Kota Jambi untuk menjadi salah satu cara mengendalikan angka inflasi di Kota Jambi dan langkah pengendalian harga. Selain itu, Maulana juga mengatakan Dinas Sosial sedang merancang untuk menangani miskin ekstrem dengan pemberian bantuan sosial.
Cara yang dilakukan Pemkot Jambi telah telah maximal untuk mengendalikan inflasi. Seperti gerakan membeli beras lokal, gerakan menanam cabai hingga lainnya. Termasuk di antaranya bekerja sama dengan sejumlah distributor serta agen dan pengecer cabai di Kota Jambi, untuk menekan harga cabai yang belakangan melonjak. Bahkan, beberapa waktu lalu, Wawako Maulana meminta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) mencatat harga komoditas, terutama sembilan bahan pokok setiap harinya. Pencatatan harga bahan pokok harian itu agar bisa dibandingkan dengan hari-hari berikutnya. setiap kenaikan harga pada satu komoditas harus dianalisis kenaikannya. (Omk)