SEPUTARJAMBI.COM-Direktur Utama PT. Seginjai Sakti Petri Ramli mengakui, jika dirinya telah mengundurkan diri sejak empat bulan lalu. Tepatnya, pada 30 November 2023.
“Ada kesadaran bahwa ternyata saya tidak mampu dengan kondisi yang seperti ini. Artinya kita punya bisnis satu itu, Asphalt Mixing Plant (AMP) tapi gagal,” katanya saat ditemui usai RDP dengan Pansus II LKPJ Walikota Jambi, Tahun 2023, kemarin.
Kata Petri, sewaktu pendirian, direncanakan BUMD ini akan mengelola 12 jenis bidang usaha, utamanya adalah pengelolaan city gas, AMP, dan pengelolaan TPA Talang Gulo.
“Sudah kami kirimkan proposalnya, kajian bisnisnya sudah kami buat, untuk ketiganya. Tapi akhirnya yang jalan cuma satu, yaitu AMP. Tapi kami harus melakukan perbaikan yang signifikan, baru bisa jalankan bisnis itu, kami harus sewa. Karena alat ini belum diserahkan asetnya pada kita. 2021 perbaiki alat, 2022 mulai jalankan bisnis. Akhirnya kami tidak bertahan (Sustainable) hanya dengan 1 bisnis ini saja. Karena produksi aspal itu tidak setiap hari. Contohnya sekarang, siapa yang mau pesan aspal, proyek belum jalan. Orang paling baru mau pesan itu dibulan September, Oktober, November. Bagaimana dengan bulan-bulan lain?,” tuturnya.
Dia juga mengatakan, jika Pemkot Jambi dan PT Siginjai Sakti tidak berhasil mengelola jaringan city gas. Karena sampai sekarang masih dikelola PT JII.
“Dulu pernah dijanjikan oleh Pertagas Niaga, kalau ada sambungan baru, yang kelola pemkot, tapi sampai hari ini tidak ada,” katanya.
Setelah jaringan city gas tidak berhasil, pihakny langsung kirimkan proposal untuk TPA Talang Gulo, tapi sekarang sudah dibentuk BLUD untuk mengelola itu.
“Kami tidak mengerti juga, karena BUMD sudah ada, tapi dibuat BLUD. Proposal kami menyatakan kalau kami kelola, bisa memberikan keuntungan,” jelasnya.
Petri menyebutkan, tahun 2024 ini belum ada gambaran apa yang mesti dikerjakan.
“Saya juga sudah mengundurkan diri. Saya realistis saja, bisnis tidak ada, pemgeluaran jalan terus. Artinya jangan sampai habis,” tambahnya.
Saat disinggung mengenai pengelolaan pariwisata di Kota Jambi dia menyebut hal itu tidak ada dalam RUPS.
“Pariwisata memang menjadi bagian dari 12 jenis usaha itu, tapi bukan prioritas. Jadi tidak biasa saya tiba-tiba langsung ke sana. Ambil bisnis yang nomor 11, atau 12 saja, tidak bisa seperti itu,” katanya.
Kata dia, Laporan Pertanggungjwaban (LPJ), sudah ia kirimkan dan sudah dilakukan audit.
“Artinya saya tinggal menunggu persetujuan untuk mundur. Sopannya seperti itu, sebenarnya bisa saja, karena itu hak saya. Tapi sebagai orang timur saya mengajukan, memohon pengunduran diri. Saya juga punya batas waktu, ini harusnya dekat-dekat ini dilakukan RUPS. Saya tinggal minta waktu ibu wali untuk audiensi dan meminta waktu untuk RUPS, jadi pada RUPS itu nanti waktu yang tepat untuk saya mengingatkan kembali proses pengunduan diri saya, kalau tidak juga, artinya saya bukan lagi memohon, tapi mengundurkan diri,” papparnya.
Namun kata Petri, jika dia masih dipertahankan, pihaknya akan berupaya.”Kalau dipertahankan atau kalau hasil RUPS nya mengatakan akan lebih agresif maka bisa saya pertimbangkan. Tapi kalau sama seperti sekarang, tentu tidak bisa. Bagi saya ini adalah waktu untuk berbuat untuk kota Jambi. Bukan untuk cari kerja, tapi untuk berbuat,” katanya.
Dia menyebut jika saat ini, dari Rp10 miliar modal usaha yang diberikan, hanya tersisa Rp4 miliar lebih. Sementara itu, Anggota Pansus II LKPJ Walikota Tahun 2023, Sutiono mengatakan, jika pihaknya sebelumnya memang mempertanyakan kepada Pj walikota tentang keberadaan PT Siginjai Sakti.
“Jawabannya ketika itu PT Siginjai Sakti dikatakan tidak sehat. Dari modal Rp10 M yang diberikan tidak ada kinerjanya. UPCA tidak jalan, sampah juga tidak jalan, angkutan umum juga tidak jalan,” jelas Sutiono.
Kata dia, Dirutnya mengakui telah mengundurkan diri pada November 2023 lalu.
“Kami akan berikan rekomendasi atas kesimpulan pansus ini. Mereka (Siginjai Sakti) minta penambahan modal dan telah dimasukkann ke Bapemperda. Tapi hasil dari rapat dengar pendapat (RDP) ini akan kami evaluasi, karena perusahaannya saja dikatakan tidak sehat,” tambahnya.
Namun kata Sutiono, perusahaan itu masih bisa diselamatkan. “Pertanyaannya apakah mau bekerja? itu saja dulu,” jelasnya.
Sebelumnya, Penjabat Wali Kota Jambi, Sri Purwaningsih pada Rapat Paripurna Jawaban Eksekutif Terhadap Pandangan Fraksi Atas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Walikota Jambi Tahun 2023, Kamis (21/3/2024) lalu, sudah menjawab pertanyaan mengenai perkembangan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Siginjai Sakti.
“Mengenai perkembangan PT Siginjai Sakti, dapat kami jelaskan bahwa berdasarkan neraca keuangan perusahaan periode 2023, dapat disimpulkan bahwa perusahaan ini tidak sehat,” kata Sri.
Kata Sri, kondisi tersebut disebabkan oleh kendala-kendala teknis operasional dan juga kinerja manajerial perusahaan.
Berdasarkan hal tersebut, Kata Sri, Pemkot Jambi telah membentuk tim guna mengevaluasi kinerja dan pengelolaan keuangan perusahaan, serta pertanggungjawaban direksi beserta komisaris, kemudian hasilnya akan menjadi rekomendasi keberlanjutan PT Siginjai Sakti. ***